Jumat, 25 Juli

Ads Right Header

Buy template blogger

Senator Papua Tengah Tekankan Pentingnya Sinergi Pusat dan Daerah: "Indonesia Maju Jika Daerah Maju"

Anggota DPD RI Senator Papua Tengah, Eka Kristina Yeimo 

Paniai, YAMENADI.COM - Dalam pertemuan strategis Komite IV DPD RI bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, suara dari timur Indonesia menggema tegas di ruang sidang Senayan. Senator DPD RI dari Papua Tengah, Eka Kristina Yeimo, menyoroti urgensi penyelarasan antara Rencana Kerja Pemerintah Pusat (RKP) Tahun 2026 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang saat ini tengah disusun melalui Musrenbang di berbagai daerah. Di Kantor DPR RI Senayan, Jakarta, Kamis (08/05/2025)

Menurut Eka, ketidaksesuaian antara rencana pusat dan daerah kerap menimbulkan kemacetan dalam pelaksanaan pembangunan, yang justru merugikan masyarakat—terutama di daerah otonomi baru seperti Papua Tengah yang sangat membutuhkan percepatan pembangunan.

“Sering kali, arah pembangunan pusat tidak sejalan dengan prioritas di daerah. Akibatnya, banyak program yang tidak efektif, bahkan tidak menyentuh kebutuhan dasar masyarakat,” ujar Eka dalam pertemuan tersebut.

Ia menekankan bahwa Papua Tengah, sebagai salah satu DOB, masih menghadapi tantangan besar dalam membangun fondasi wilayah—baik dari segi sumber daya manusia maupun infrastruktur. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pihak, baik pemerintah pusat maupun daerah, untuk bekerja dalam satu irama.

“Pembangunan tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. Indonesia tidak bisa disebut maju jika hanya sebagian wilayah yang berkembang. Indonesia maju karena daerah-daerahnya tumbuh bersama,” tegasnya.

Pernyataan tersebut disambut positif oleh berbagai pihak, Yeimo mengingatkan sinkronisasi rencana pembangunan menjadi kunci penting dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan merata di seluruh nusantara.

"Dengan semangat dari tanah Papua, Senator Eka Kristina Yeimo mengingatkan bahwa masa depan Indonesia ada pada kekuatan daerah. berharap RKP 2026 bisa benar-benar lahir dari dialog dua arah: dari pusat untuk daerah, dan dari daerah untuk Indonesia," pungkasnya. 

Penulis: Derek kobepa

Belum ada Komentar

Posting Komentar

Ads Post 1

Ads Post 2

Ads Post 3

Ads Post 4