Satu Warga Sipil Tewas, TPNPB Umumkan Medan Perang di Kabupaten Puncak
![]() |
Dok Komnas TPNPB-OPM |
Puncak, Papua Tengah — YamenadiTV, Minggu 25 Mei 2025, Ketegangan bersenjata kembali memuncak di Kabupaten Puncak, Papua. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) melalui Komando Pusatnya mengumumkan telah membuka "medan perang" melawan militer Indonesia, menyusul sejumlah peristiwa bersenjata yang terjadi sepanjang pekan ini.
Dalam siaran pers resmi yang diterima redaksi YamenadiTV, Mayor Numbuk Telenggen dari TPNPB melaporkan bahwa pada Sabtu (24/5) sekitar pukul 09.25 WIT, pasukan TPNPB menembaki sebuah pesawat di Bandara Aminggaru yang mengangkut Bupati Puncak Elvis Tabuni dan rombongan dari Jayapura. Meski dua tembakan mengenai bagian luar pesawat, seluruh penumpang selamat dan pesawat kembali ke Timika.
Konflik berlanjut pada siang hari saat pasukan TPNPB menghadang konvoi militer TNI yang menggunakan kendaraan dinas di wilayah Kali Ila, menuju Distrik Gome. Kendaraan milik TNI dilaporkan tertahan di lokasi tersebut, meski belum ada informasi resmi soal korban jiwa dari pihak militer.
Sementara itu, bentrokan juga terjadi lebih awal pada Kamis (22/5) di Kampung Tobenggi, Distrik Gome Utara. Sekitar 50 personel TNI masuk ke kampung tersebut dan terlibat kontak tembak dengan pasukan TPNPB. Dalam insiden ini, satu anggota TNI dilaporkan tewas. TPNPB menuduh militer Indonesia membalas dengan menembak seorang warga sipil, Agus Murib, hingga tewas. Sebanyak 25 personel TNI dikabarkan masih belum diketahui keberadaannya pasca kontak senjata.
Tragedi lainnya terjadi saat seorang warga sipil lainnya, Ariau Maiyau alias Arison, yang sebelumnya mengalami luka tembak oleh aparat, dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu sore (24/5) dan telah dimakamkan di Kampung Tegelobak, Distrik Gome.
Situasi ini menyebabkan gelombang pengungsian warga dari beberapa kampung di Distrik Gome menuju wilayah yang dianggap aman. Aktivitas penerbangan ke Kabupaten Puncak untuk sementara dihentikan oleh pihak maskapai karena situasi keamanan yang memburuk.
Dalam pernyataannya, pimpinan TPNPB menyatakan bahwa mereka telah menyepakati langkah militer penuh dan membuka medan perang di wilayah Kabupaten Puncak. Mereka menegaskan akan terus melawan Indonesia demi "merebut kembali kemerdekaan bangsa Papua." (Drek Kobepa/Yamenaditv)
Belum ada Komentar
Posting Komentar