Demonstrasi Tolak UKT Tinggi di UNCEN Dibalas Gas Air Mata: Mahasiswa Luka, Barang Disita
Jayapura, yamenadi.com - Kamis 22 Mei 2025 - Aksi demonstrasi mahasiswa Universitas Cenderawasih (UNCEN) yang digelar di depan gerbang utama kampus, Perumnas III Waena, Kota Jayapura, Papua, berujung bentrokan setelah aparat gabungan TNI dan Polri membubarkan massa secara paksa.
Aksi damai yang menuntut penurunan Uang Kuliah Tunggal (UKT) itu dibubarkan menggunakan gas air mata, water cannon, peluru karet, dan bahkan pemukulan dengan tali rotan oleh aparat. Beberapa saksi juga menyebutkan adanya tembakan kartafel ke arah mahasiswa.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, aparat yang terlibat dalam penanganan aksi ini terdiri dari satuan Brimob, Densus 88, Timsus Polda Papua, Polresta Jayapura, Polsek Abepura, Polsek Heram, serta unsur Badan Intelijen Negara (BIN) Polda Papua. Kekuatan tambahan datang dari unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI), khususnya dari Kodim 1701/Jayapura.
Situasi mulai memanas ketika aparat diduga lebih dulu melepaskan tembakan gas air mata dan water cannon ke arah mahasiswa, meskipun aksi masih berlangsung secara damai. Hal ini memicu kemarahan massa, yang kemudian membalas dengan membakar satu unit mobil Dalmas milik Polresta Jayapura.
Salah satu mahasiswa Fakultas Teknik UNCEN, Tenis Aliknoe, dilaporkan mengalami luka serius akibat tembakan gas air mata yang mengenai bagian belakang kepala. Selain itu, puluhan mahasiswa lainnya mengalami iritasi akibat gas air mata yang juga ditembakkan hingga ke dalam area kampus.
Tak hanya itu, mahasiswa juga melaporkan bahwa aparat turut menyita belasan sepeda motor milik peserta aksi dan mengambil perangkat komputer dari sejumlah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), termasuk PMK, KMK, DEHALING, BEM UNCEN, dan MPM di KABESMA UNCEN.
Pihak kampus Universitas Cenderawasih hingga berita ini diterbitkan belum memberikan tanggapan resmi. Namun, mahasiswa menduga bahwa pembubaran aksi ini didorong oleh kepentingan internal lembaga kampus yang tidak ingin aksi mahasiswa mengganggu proses investasi di lingkungan kampus.
Tuntutan Mahasiswa UNCEN:
1. Mendesak Lembaga Akademik Universitas Cenderawasih dan institusi TNI/Polri untuk bertanggung jawab atas insiden kekerasan.
2. Meminta penurunan besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Universitas Cenderawasih.
3. Menuntut Kapolda Papua untuk mengembalikan semua barang milik mahasiswa yang telah disita.
4. Menyerukan kepada Kapolda Papua untuk menghentikan penyebaran narasi yang tidak sesuai fakta lapangan.
5. Mengancam akan melumpuhkan aktivitas kampus jika aspirasi tidak segera ditindaklanjuti oleh pihak kampus.
Aksi ini menjadi salah satu bentuk perlawanan mahasiswa terhadap kenaikan biaya pendidikan tinggi yang dinilai tidak berpihak pada rakyat kecil, serta mencerminkan meningkatnya ketegangan antara mahasiswa dan aparat di Papua. (Derek Kobepa)
Belum ada Komentar
Posting Komentar