KNPB Balim Barat Gelar Diskusi Peringati 1 Mei Sebagai Hari Aneksasi Papua
![]() |
(KNPB Balim Barat) |
Balim Barat, YAMENADITV - 1 Mei 2025 – Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Balim Barat/Lany Jaya mengadakan diskusi terbuka dalam rangka memperingati 1 Mei sebagai Hari Aneksasi Papua ke dalam Indonesia. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 11.30 hingga 15.00 WIT dan dihadiri oleh pelajar, mahasiswa, serta komunitas pemuda se-Lapago.
Berbeda dari makna 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional di banyak negara, rakyat Papua mengenangnya sebagai awal integrasi paksa Papua ke Indonesia pada tahun 1963. Dalam diskusi ini, KNPB Balim Barat membahas proses aneksasi yang dianggap penuh rekayasa, serta perjalanan sejarah organisasi KNPB sebagai alat perjuangan rakyat Papua.
Diskusi ditutup dengan sesi tanya jawab, foto bersama, dan doa penutup. Dari hasil pertemuan tersebut, KNPB Balim Barat merilis tujuh poin pernyataan sikap sebagai berikut:
Pernyataan Sikap KNPB Balim Barat:
Pertama, Sejarah membuktikan bahwa keberadaan bangsa West Papua dalam wilayah NKRI adalah ilegal, karena penggabungan dilakukan tanpa kehendak rakyat Papua dan didorong oleh kepentingan ekonomi kolonial Indonesia dan sekutunya.
Kedua, Indonesia dan Amerika Serikat harus segera bertanggung jawab atas pelanggaran HAM terhadap bangsa West Papua, yang terjadi sejak awal aneksasi hingga saat ini.
Ketiga, Kehadiran Indonesia di atas tanah Papua sejak 1961 hingga kini adalah bentuk kolonialisme yang berkembang secara ilegal, tanpa legitimasi dari rakyat Papua sebagai pemilik sah tanah ini.
Keempat, Nasib rakyat Papua hingga saat ini masih dipermainkan oleh sistem kolonialisme yang dijalankan oleh Indonesia dan Amerika, yang terus mengeksploitasi sumber daya dan meminggirkan hak-hak dasar orang Papua.
Kelima, Pemekaran provinsi dan kabupaten di Papua bukan solusi, melainkan perpanjangan kolonialisme yang memperdalam penderitaan rakyat Papua.
Keenam, Kemerdekaan penuh bagi Papua adalah satu-satunya solusi demokratis untuk mengakhiri konflik, penindasan, dan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah tersebut.
Ketujuh, Selama Papua belum merdeka, KNPB akan terus eksis sebagai wadah perlawanan terhadap kolonialisme dan kapitalisme, hingga tercapainya kemerdekaan sejati bagi bangsa West Papua.
Dengan semangat pembebasan nasional, kegiatan ini ditutup dengan seruan dan yel yel : "KNPB = LAWAN, Salam Revolusi = Kita Harus Mengakhiri, Papua = Merdeka!"
Editor : Derek Kobepa
Belum ada Komentar
Posting Komentar