Mahasiswa Papua di Gorontalo Alami Teror Beruntun, IMPIP dan Solidaritas Pro Demokrasi Gelar Jumpa Pers
![]() |
Mahasiswa Papua di Gorontalo Alami Teror Beruntun, IMPIP dan Solidaritas Pro Demokrasi Gelar Jumpa Pers. Foto (Elias/YamenadiTV) |
Gorontalo, YAMENADITV — Ikatan Mahasiswa Pelajar Indonesia Papua (IMPIP) bersama Solidaritas Perjuangan Pro Demokrasi di Provinsi Gorontalo menggelar konferensi pers pada Kamis (1/5/2025), untuk menyampaikan pernyataan sikap atas sejumlah insiden yang menimpa mahasiswa Papua dan aktivis demokrasi di Gorontalo.
Konferensi pers yang dimulai tepat pukul 16.44 WITA itu dipimpin oleh Wiji Andi Yobee selaku Koordinator Lapangan. Acara diawali dengan pekikan yel-yel perjuangan: Salam Pembebasan, Salam Pergerakan, Salam Revolusi.
Dalam penyampaiannya, Wiji Andi mengungkapkan kekhawatiran atas rentetan kejadian yang dinilai sebagai bentuk intimidasi dan teror terhadap mahasiswa Papua serta anggota gerakan pro-demokrasi.
Berikut kronologi insiden yang diangkat dalam pernyataan mereka:
Sabtu, 26 April 2025 pukul 02.00 WITA, terjadi aksi pembuntutan oleh orang tak dikenal terhadap anggota solidaritas Liga Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (LMID).
Minggu, 27 April 2025 pukul 03.20 WITA, terjadi pelemparan batu di dua lokasi asrama mahasiswa Papua, yaitu Asrama Cendrawasih 09 (Kota Gorontalo) dan Asrama Mahasiswa Puncak Jaya (Kabupaten Gorontalo). Pelaku diduga menggunakan atribut Bendera Bintang Kejora dan Bendera Merah Putih bertuliskan ancaman.
Malam harinya, pukul 21.42 WITA, Hidayat Musa, demisioner Ketua LMID Wilayah Gorontalo, diserang dan dipukul oleh orang tak dikenal saat mengendarai sepeda motor di kawasan Polsek Kota Timur.
Rabu, 30 April 2025 pukul 23.00 WITA, Hidayat Musa kembali mengalami teror melalui pesan spam WhatsApp dari nomor anonim yang berisi ancaman.
IMPIP dan solidaritas menyatakan bahwa serangkaian peristiwa ini merupakan bentuk nyata dari ancaman terhadap kebebasan berekspresi dan keamanan kelompok mahasiswa Papua di Gorontalo. Dalam pernyataan sikapnya, mereka menuntut:
- Kutuk keras terhadap semua bentuk teror, intimidasi, dan ancaman,
- Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk segera bertindak dan mencegah konflik sosial lebih luas,
- Aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas seluruh peristiwa dan mengungkap aktor di baliknya,
- Penangkapan dan proses hukum terhadap para pelaku yang dianggap telah mencederai kehidupan demokrasi.
Konferensi pers ditutup dengan seruan perjuangan: Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat! KNPB, Lawan! LMID, Siap Sedia!
Pernyataan ini ditujukan kepada pemerintah, aparat keamanan, dan seluruh elemen masyarakat sebagai bentuk peringatan dan ajakan untuk menjaga ruang demokrasi tetap aman bagi semua.
Pelapor: Aktivis Mahasiswa Papua di Gorontalo/EE
Editor: Derek Kobepa
Belum ada Komentar
Posting Komentar