Jangan Hidup Hanya Pikir Berkat Saya Dapat Berapa, Tetapi Hiduplah Menjadi Berkat
Jangan Hidup Hanya Pikir Berkat Saya Dapat Berapa, Tetapi Hiduplah Menjadi Berkat. Kisah Para Rasul 20:35
Oleh : Adolof Gobai, S.Th
Pendahuluan
Banyak orang menjalani hidup dengan pola pikir yang fokus pada apa yang bisa mereka dapatkan—berapa banyak berkat, uang, atau keuntungan yang bisa diperoleh. Namun, Alkitab mengajarkan prinsip yang berbeda. Dalam Kisah Para Rasul 20:35, Rasul Paulus berkata:
"Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."
Ayat ini mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati bukan hanya dalam menerima, tetapi dalam memberi dan menjadi berkat bagi orang lain.
I. Jangan Hidup dengan Pola Pikir Konsumtif (Self-Centered Life)
Banyak orang berpikir bahwa berkat Tuhan hanya diukur dari apa yang mereka terima. Namun, ini adalah pola pikir yang salah.
1. Ketamakan Tidak Pernah Memuaskan (Pengkhotbah 5:10) : Orang yang hanya fokus pada berkat materi tidak akan pernah puas. Semakin banyak yang didapat, semakin besar keinginan untuk memiliki lebih banyak.
2. Hidup yang Berfokus pada Diri Sendiri Tidak Memuliakan Tuhan (Yakobus 4:3) : Doa yang hanya meminta untuk kepentingan pribadi sering tidak dijawab Tuhan karena tidak sesuai dengan kehendak-Nya.
3. Contoh orang kaya yang bodoh (Lukas 12:16-21) : Ia hanya mengumpulkan kekayaan tanpa berpikir untuk menjadi berkat bagi orang lain. Akhirnya, Tuhan berkata, "hai orang bodoh! Pada malam ini juga jiwamu akan diambil darimu."
II. Hiduplah Menjadi Berkat Bagi Orang Lain
Yesus sendiri mengajarkan bahwa lebih berbahagia memberi daripada menerima.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita harus hidup untuk menjadi berkat:
1. Tuhan Memberkati Kita Agar Kita Bisa Memberkati Orang Lain (Kejadian 12:2) : Tuhan berjanji kepada Abraham: “Aku akan memberkati engkau dan engkau akan menjadi berkat.”Berkat yang kita terima bukan hanya untuk kita nikmati sendiri, tetapi untuk dibagikan kepada orang lain.
2. Menjadi Berkat Menunjukkan Kasih Kristus (Matius 5:16) : Ketika kita membantu sesama, orang lain akan melihat kasih Tuhan dalam hidup kita., Perbuatan baik kita menjadi kesaksian tentang Tuhan.
3. Memberi dengan Kasih akan Dibalas Tuhan (2 Korintus 9:6-7) : Barangsiapa menabur dengan murah hati akan menuai dengan murah hati. Tuhan mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
III. Bagaimana Kita Bisa Menjadi Berkat?
1. Dengan Waktu dan Perhatian: Mendengarkan dan memberi dukungan kepada orang yang sedang dalam kesulitan.
2. Dengan Keuangan dan Materi: Menolong mereka yang membutuhkan, bukan hanya dalam keadaan berlimpah, tetapi juga dalam kesederhanaan kita
3. Dengan Talenta dan Pelayanan : Menggunakan karunia yang Tuhan berikan untuk melayani di gereja dan masyarakat.
4. Dengan Doa : Mendoakan orang lain adalah salah satu bentuk kepedulian dan berkat yang besar.
III. Kesimpulan
Hidup bukan hanya tentang berapa banyak berkat yang saya dapatkan, tetapi tentang seberapa besar saya bisa menjadi berkat bagi orang lain.
Jangan hidup dengan pola pikir egois dan hanya mengejar berkat. Ingatlah bahwa kita diberkati untuk menjadi berkat bagi orang lain.
Milikilah hati yang murah hati, seperti Yesus yang datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani dan memberi nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang (Markus 10:45).
* Pertanyaan Renungan
Apakah selama ini kita lebih fokus pada menerima atau memberi?
Dalam hal apa kita bisa lebih menjadi berkat bagi orang lain?
Kiranya firman ini mendorong kita untuk hidup tidak hanya mencari berkat, tetapi menjadi saluran berkat bagi sesama.
Belum ada Komentar
Posting Komentar