Ads Right Header

Buy template blogger

KNPB Pusat Menanggapi Pernyataan Kapolres Tambrauw Yang Meresahkan Warga Sipil

Dok.prib

Paniai, YamenadiTV - Warpo Sampari Wetipo Ketua I Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Pusat menyampaikan bahwa Kapolres Tambrauw (Aparat gabungan) Stop Salah tangkap lagi. Hal disampaikan rilis pers BPP-KNPB Pusat. Pada 27 Desember 2024, kepada YamenadiTV. 

Warpo Sampari Wetipo menyampaikan KNPB sebagai media Nasional berbasis rakyat terjajah di tanah air Papua Barat, maka pihaknya menanggapi pernyataan Kapolres Tambrauw, AKBP Aries Dwi Cahyantho yang mana menjelaskan bahwa pihaknya langsung mengambil langkah antisipasi dengan meningkatkan pengamanan di wilayah Bamusbama-Tambrauw, Papua Barat.

KNPB menganggap bahwa, pengamanan itu sah-sah saja lakukan sebagai aparat keamanan, tetapi ingat tugas pokok polisi sebagai Pelayan, pengayom, dan pelindung terhadap masyarakat luas.

"Dalam operasi di harapkan mengedepankan pendekatan humanis dan tunjukkan profesionalismenya," tegas Warpo.

KNPB memberikan pesan kepada aparat gabungan yang terlibat ikut melakukan operasi militer di Distrik Bamusbame, harus profesional dan tidak emosional belaka.

"Kami punya kesan buruk atas kinerja aparat yang selalu melakukan tindakan kekerasan, Perampasan dan intimidasi serta salah tangkap terhadap masyarakat sipil. Kali ini, dalam operasinya tidak melakukan hal-hal serupa terhadap masyarakat sipil yang tidak tahu-menahu," ujarnya. 

Lebih lanjut, Warpo mengatakan, kedua korban, Mulyadi (44) dan Joni Indra Irawan (38), saat ini dalam perawatan medis intensif di rumah sakit. Maka, Polisi dan Aparat gabungan TNI/POLRI harus fokus kejar pelaku TPNPB-OPM di Hutan. Bukan melakukan penyisiran membabi-buta terhadap rumah-rumah warga atau merusak kebun-kebun dan menembaki ternak dan segala macam.

"KNPB juga mengingatkan kepada Aparat gabungan di Kampung Bamusbame, bahwa Aparat TNI/POLRI tidak mengunakan aset-aset umum, seperti gedung sekolah, Gedung gereja, rumah sakit, Rumah warga dll.. sebagai pos-pos militer, karena akan ada dampak yang sangat buruk terhadap warga sipil," pintanya.

Ketua I KNPB Pusat, itu menegaskan pelaku pembacokan terhadap kedua warga sipil yang dicurigai sebagai Intel atau mata-mata oleh TPNPB-OPM tersebut, KNPB sangat prihatin. Tetapi pelakunya sangat jelas. 

"Bahwa mereka (pelaku) adalah TPNPB-OPM KODAP XXXIII - Tambrauw di wilayah tersebut, bukan OTK yang notabenenya adalah warga sipil, yang kebanyakan Petani, Nelayan, Peramu dll," pungkas Warpo Wetipo Wetipo. (*)

Previous article
Next article

Belum ada Komentar

Posting Komentar

Ads Post 1

Ads Post 2

Ads Post 3

Ads Post 4