Cerpen : Insos Bawa Meleo Pu Cinta Pergi
![]() |
Cerpen |
Cerpen : Insos Bawa Meleo Pu Cinta Pergi
~KISAH NYATA~ Oleh : Luis Keroman/
Pada pagi itu, halaman kampus Universitas Cenderawasih sangat ramai karena hari itu adalah hari pertama pembelajaran di kampus itu dimulai.
Pada saat jam kampus selesai, masing-masing siswa ada yang pulang dengan kendaraan pribadi dan juga ada yang pulang dengan taksi (angkot).
Insos adalah salah satu siswa yang baru saja keterima di Fakultas Keguruan dan karena dia anak baru dan ekonomi keluarga juga di bawah rata-rata sehingga dia berjanji pada dirinya sendiri, dia tidak akan menyusahkan keluarganya dan dia akan berusaha hidup hemat.
Sehingga, setelah pulang dari kampus, dia langsung naik angkot dari Uncen bawah, Abe dan tiba di pertigaan Perunmas 3, kemudian dia naik jalan sekitar 10 menitan ke rusunawa.
Beberapa hari bahkan bulan pun dia lewati dengan kehidupan seperti itu dan dia mulai mendapatkan teman dari beberapa daerah yang bermukim di asrama Uncen (rusunawa).
Dari kehidupan Asrama Uncen itulah, dia mengenal laki-laki dari Yahukimo, Meleo. Dari pengenalan yang awalnya teman itu, mulai merosot ke arah perasaan dan tidak lama kemudian mereka berdua pacaran.
Si Insos ini adalah perempuan yang berhati lembut karena lebih banyak mendengarkan bahkan air matanya bakalan cepat jatuh ketika laki-lakinya berbicara dengan nada tinggi.
Insos adalah model perempuan yang tidak banyak tuntutan tetapi cintanya nyata dan tidak neko-neko selama dia punya pasangan setia dan sayang dia.
Selama pacaran mereka, semua kebutuhan ditanggung bersama. Insos merasa bahwa dia sudah memiliki cadangan dan Meleo merasa membantu Insos dan berada di sisi Insos selama dibutuhkan adalah suatu kewajiban.
Suatu saat, masa kampus sudah berada diujungnya. Dan waktu-waktu itu adalah waktu kritis karena semua daya dan dana menjadi sangat penting.
Dan Insos merasa, skripsi yang ditugaskan padanya dirasa sulit sehingga dia mengadu ke pacarnya dan meminta bantuan untuk membantu mengerjakan tugas skripsi.
Dengan semua kelelahan pun, Meleo bersedia untuk membantu susun skripsi bahkan uang untuk mencetak dan jilid skripsi pun dikasihani karena dia tau Insos hanya bersandar ke dia.
Setiap Meleo dapat uang, selalu disisipkan untuk Insos karena dia tau, selain dari keluarga Insos yang pendapatannya dibawah rata-rata, maka yang hanya bisa mampui bantu kekurangannya adalah hanya dia saja.
Suatu saat, setelah skripsi selesai, jadwal Wisuda keluar dan untuk wisuda diharuskan membayar biaya wisuda 3 juta. Dan lagi walaupun meleo bukan berada dari keluarga berada tetapi dia langsung berusaha dan membayar karena Meleo tidak bisa melihat Insos yang dia sayang kesusahan. Kalo tidak ada harus dicari agar ada. Itu adalah prinsip Meleo.
Itulah yang disebut oleh beberapa pakar bahwa "selain level mencintai tertinggi adalah mengiklashkan, mencintai juga berarti ko harus berkorban" dan itulah pengorbanan yang dilakukan oleh Meleo untuk Insos yang dia sayang.
Kemudian hari wisuda tiba. Insos tampil cantik dengan make up tipisnya yang membuat wajahnya semakin terlihat cantik.
Hari itu, Insos berharap laki-laki yang banyak berjasa terhadap hidupnya hadir tetapi apalah daya, sampai acara selesai, laki-laki kesayangannya tidak nongol.
Insos sedih dan bertanya dalam hati kemudian dia menelepon dan meminta bertemu di Rusunawa untuk memastikan apa yang terjadi.
Dalam pertemuan itu, dengan menahan nafas dalam-dalam, dia bertanya kepada meleo.
Insos : kenapa ko tidak datang di acara wisuda?
Meleo : ahh sapa yang bilang sa tra datang?
Ins : baru? Sa tra lihat ko di tempat wisuda tuh,
Meleo : ko coba kasih keluar ko hp, terus lihat ko foto wisuda tuh.
Dengan berderai air mata, langsung peluk Meleo dengan teriakan yang tak henti-hentinya.
insos : ko cara nih sa benci sekali pace
Jadi, pas acara wisuda, Meleo membayar mobil Maxim beberapa untuk teman-teman Insos jalan ke acara wisuda dan dia juga pake maxim satu dengan teman-teman laki-lakinya.
Pas acara sesi foto, Meleo turun dari mobil dan dia berdiri tepat di belakang Insos dan dia memaksa balik ke mobil dan balik ke asrama dan mukanya jelas terlihat di belakang Insos punya foto.
Insos merasa, dia punya sayang tidak datang tapi ternyata dia datang. Itulah yang membuatnya terharu dan memeluknya dengan tangisan haru.
Setelah beberapa hari wisuda, Meleo ajak insos makan di pinggiran Denzipur. Sambil makan, mereka ngobrol dan Insos ajukan pernyataan yang sangat berat buat meleo.
Insos : pace, sa su selesai kuliah dan sa tau ko su berjasa banyak jadi sa mau ko kawin sa karena kita pacaran selama empat tahun, ko su investasikan ke sa terlalu banyak. Sa mo hasil yang sa dapat setelah sa kerja tuh kitong nikmati sama-sama dan bukan orang lain yang nikmati.
Meleo : bah ko bicara apa ini? Sa nih belum punya pekerjaan. Ko kira kawinnya gampang kan?. Sa nih belum selesai kuliah baru belum ada penghasilan jadi sa belum bisa.
Lalu dia menambahkan;
Meleo: Sa pu tugas untuk membantu ko kuliah su beres jadi ko cari kerja. Jadi ini mungkin yang terakhir kali sa lihat ko.
Dia berbicara begitu dengan harapan insos harus pergi mencari kerja dan waktunya tiba mereka bisa bertemu lagi.
Dalam hati yang paling dalam, Meleo sangat mencintai Insos tapi kenyataan yang didepan mata juga kenyataan yang harus dipahami dengan baik bahwa berumah tangga tidak segampang seperti fase pacaran. Sehingga, Meleo mempertimbangkan hal-hal itu, namun satu hal yang Meleo tidak tau adalah dia telah menyakiti hati Insos.
Insos merasa bahwa, cinta yang diterima dari sosok meleo selama ini sudah meyakinkan dia. Tidak ada laki-laki lain yang rela menyumbangkan waktu dan dana dalam porsi yang sangat banyak. Hanya meleo, sehinnga hidupnya dia mau habiskan bersama Meleo tetapi jawaban yang diterimanya membuat Insos sakit hati.
Setelah itu, mereka berpisah dan Insos sudah jarang menghubungi Meleo. Sesekali saja. Frekuensi komunikasi sudah menurun bahkan untuk bertemu saja tidak bisa.
Tiga minggu kemudian, Meleo mendengar kabar dari kaka laki-laki dari pada insos menelpon bahwa Insos kecelakaan dan telah meninggal dunia. Perih dan sakit yang dirasakan oleh meleo sangat dashyat. Dia merasakan hatinya tercabik-cabik, pikirannya kosong dan tidak percaya.
Pikiran penyesalan menghantuinya, dia berpikir kalo waktu itu dia bersedia untuk kawinini insos, insos tidak mungkin kecelakan. Susah dan senang mereka jalani bersama, dia sudah investasi semua waktu dan dana untuk Insos agar kelak mereka bisa hidup berdampingan tetapi apalah daya mimpi itu masih ada baru insos sudah bawa pergi jauh dan meleo juga tidak bisa gapai Insos bahkan hanya untuk sebatas genggaman tangan insos pun sudah tidak sekarang bisa. Dan Meleo pun hidup dengan derita tiada akhir. ~TAMAT~ (*)
Tulisan ini bertanggung jawab sepenuhnya oleh penulis!
Belum ada Komentar
Posting Komentar