Militer Indonesia Dituding Bakar Rumah Warga di Ilaga, TPNPB-OPM Keluarkan Siaran Pers Kecam Operasi Militer
![]() |
Tampak asap naik Kampung Pinapa, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak (Ilaga), Papua Tengah, |
Puncak- Papua Tengah, YAMENADITV – Manajemen Markas Pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengeluarkan siaran pers resmi menuding militer Indonesia telah meningkatkan operasi militer di Kampung Pinapa, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak (Ilaga), Papua Tengah, dan melakukan pembakaran terhadap rumah warga sipil, Pada hari Jumat 04 Juli 2025.
Dalam laporan yang diterima dari Pasukan Intelijen Strategis (PIS) TPNPB di lapangan, disebutkan bahwa operasi militer dimulai pada Jumat dini hari sekitar pukul 05.00 WIT dan berlanjut hingga pagi. Pada pukul 06.00 WIT, tiga unit rumah warga sipil dilaporkan dibakar.
“Sejak 2 Juli 2025, warga telah mengungsi karena peningkatan operasi militer. Hari ini, pembakaran rumah kembali terjadi tanpa adanya kontak senjata atau perlawanan dari pihak kami,” demikian laporan tertulis dalam siaran pers yang ditandatangani oleh juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom.
Lebih lanjut, pihak TPNPB-OPM menyampaikan seruan kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta jajaran pejabat keamanan dan HAM nasional untuk segera menghentikan operasi dan aksi kekerasan terhadap warga sipil Papua.
Siaran pers tersebut juga menolak keberadaan pembangunan dan rencana pembentukan kantor kepresidenan di Papua, menyebutnya sebagai bentuk pendudukan dan pelanggaran atas hak-hak masyarakat adat Papua.
“Kami tegaskan, pembangunan bukan solusi. Yang kami butuhkan adalah kemerdekaan. Pemerintah Indonesia harus mengakui hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua,” tulis TPNPB.
Dalam pernyataannya, TPNPB menyebut kebijakan pemerintah Indonesia selama ini telah menimbulkan genosida, etnosida, dan ekosida terhadap rakyat dan alam Papua. TPNPB juga menyerukan penolakan total terhadap seluruh kebijakan negara Indonesia di tanah Papua. (Derek Kobepa/YamenadiTV)
Belum ada Komentar
Posting Komentar