KNPB dan Pimpinan Gereja Berhasil Redam Pertikaian Antar Warga di Distrik Kobakma, Mamberamo Tengah

 

KNPB wilayah Mamberamo Tengah dan Pimpinan Gereja setempat meredam emosi warga konflik horizontal antara suku di Mamberamo Tengah 

Mamberamo Tengah, YamenadiTV - 6 Juni 2025, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Mamberamo Tengah bersama pimpinan gereja setempat berhasil meredam dan mengamankan pertikaian antar warga suku Gem yang terjadi di Distrik Kobakma, ibu kota Kabupaten Mamberamo Tengah. (6/6). 

Pertikaian internal ini sempat menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat, namun dengan pendekatan persuasif dan koordinasi yang solid, KNPB dan pimpinan gereja berhasil menghadirkan kedua belah pihak dalam pertemuan damai.

Ketua KNPB Wilayah Mamberamo Tengah, Ravis Polona, menjelaskan bahwa pihaknya langsung bergerak bersama pimpinan gereja untuk mendekati warga dari kedua kubu yang bertikai. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab moral dan politik untuk menjaga persatuan dan keselamatan rakyat Papua.

“Sebagai organisasi politik rakyat Papua Barat, kami berkewajiban menjaga persatuan. Kami tidak ingin pertikaian ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah orang Papua,” ujar Ravis Polona, Ketua KNPB Wilayah Mamberamo Tengah.

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan dari masing-masing pihak menyatakan bahwa situasi telah aman dan tidak akan ada lagi aksi balas dendam. Mereka juga sepakat untuk kembali beraktivitas seperti biasa dan tidak melanjutkan permusuhan.

Wakil Badan Pengurus Gereja Klasis Koma, Bapak Larson Endambia, menegaskan bahwa gereja turut bertanggung jawab dalam menjaga kedamaian di tengah masyarakat. Ia mengimbau agar semua pihak tidak terprovokasi oleh skenario adu domba yang dapat memecah belah persaudaraan sesama orang Papua.

“Kita tidak boleh lagi mengorbankan nyawa hanya karena konflik internal. Mari kita jaga tanah ini dan masa depan kita bersama,” tegasnya.

Dengan tercapainya perdamaian ini, KNPB dan gereja menyerukan agar seluruh masyarakat Papua, khususnya di Mamberamo Tengah, terus menjaga persatuan dan tidak membiarkan konflik merusak kehidupan sosial dan budaya yang telah terbangun. (Derek Kobepa/Yamenadi) 

Berbagi :