Ads Right Header

Buy template blogger

Mosi Tidak Percaya Kepada Uskup Agung Merauke

Mosi Tidak Percaya Kepada Uskup Agung Merauke

Perihal: Sikap, Keberpihakan dan Pernyataan Uskup Agung Merauke yang Kontroversial!

Dari: Soleman Itlay–umat Katolik di Tanah Papua, tinggal di Jayapura.

Ditunjukkan Kepada Yang Mulia, Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC di Merauke.

Selamat pagi, siang, sore dan malam Yang Mulia, Bapa Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC. Semoga sehat-sehat slalu dalam penyertaan Tuhan.

Setelah melayangkan dua surat terbuka terkait pernyataan Bapa Uskup terkait perusahaan yang hendak mengoperasikan secara paksa atas nama program strategis nasional, kali ini saya hendak melayangkan surat dengan perihal *"MOSI TIDAK PERCAYA KEPADA ANDA SELAKU USKUP AGUNG MERAUKE."*

Ilustrasi 

Adapun beberapa ulasan yang membuat saya melayangkan *MOSI TIDAK PERCAYA* ini, antara lain sebagai berikut:

1. Saya tidak percaya kepada Yang Mulia sebagai Uskup Agung Merauke, karena sebagai nabi Bapa Uskup Mandagi tidak mengajarkan pada hal-hal yang baik (positif), yang dapat membuat umat merasa tenang, nyaman, damai, sejuk, tenteram, paham dan mengikutinya. Justru ajakan Bapa Uskup sangat kontroversial dan tentu saja dapat "memprovokasi" orang agar saling ribut, protes, pro kontra, pecah belah, marah, dan lain sebagainya. Juga kerap bangun narasi dan stigma sosial yang buruk, misalanya "Papua makan Papua, orang Papua korup pada uang Otsus Papua dlsb. Sebagai guru Bapa Uskup bangun dikatomi yang buruk dihadapan orang Papua juga umatnya sendiri.

2. Saya tidak percaya, karena sebagai imam Bapa Uskup bertugas hanya untuk memimpin perayaan misa, dimana mewartakan kabar gembira dan sukacita. Tetapi pernyataan Bapa Uskup yang kontroversial di media masa ini menunjukkan bahwa Bapa Uskup keluar dari ruang lingkup (otonomi) gereja. Bahkan terkesan bahwa Bapa Uskup tidak mewartakan kabar baik Kristus di altar gereja, termasuk di media masa, melainkan bangun pernyataan kontroversial yang dapat melukai hati dan menyakiti perasaan umatnya sendiri.

3. Saya tidak percaya, karena sebagai raja Bapa Uskup tidak memimpin umat ke jalan yang benar untuk menuju ke lembah yang hijau, tenang, sejuk dan damai. Pernyataan Bapa Uskup menunjukkan bahwa sebagai pemimpin/raja tidak mampu melindungi hak-hak dasar umat, menjamin nasib dan masa depan gereja manusia dan menggembalakan umat Katolik di Keuskupan Agung Merauke dari cengkraman kekuasaan dan perusahaan yang rakus, seperti Bapa Uskup sering berbicara secara terbuka di media masa.

4. Sebagai pemimpin, Bapa Uskup tidak mampu menjaga nama baik Gereja Katolik di Tanah Papua. Pernyataan Bapa Uskup yang pro pada perusahaan dan sikap "pengabaian" terhadap tuntutan umat yang menolaknya, bahkan sikap Bapa Uskup sendiri sebagai gembala benar-benar merendahkan wibawa Gereja Katolik di Tanah Papua, khususnya di Keuskupan Agung Merauke.

5. Saya sebagai domba sarankan kepada Bapa Uskup agar turun di lapangan, kemudian melakukan riset dan membangun dialog dengan semua pihak terkait, termasuk masyarakat juga umat Katolik yang menolak perusahaan dan pernyataan Bapa Uskup sendiri. Selanjutnya melakukan klarifikasi yang berimbang dan berdasarkan data dan fakta di lapangan. Jangan hanya tinggal di kursi empuk Keuskupan apalagi tahta Keuskupan, lalu membangun narasi kontroversial. Hendaknya tenggelam dan menjala rintihan hati umat, lalu berbicara sebagai nabi, guru, dan gembala yang baik (objektif).

Demikian *MOSI TIDAK PERCAYA* ini saya layangkan untuk diperhatikan dengan bijak, atas perhatian dan pengertiannya diucapkan terimakasih banyak. Tuhan Yesus memberkati.

Oleh : Soleman Itlay

Jayapura|Kamis, 3 Oktober 2024.

Previous article
Next article

Belum ada Komentar

Posting Komentar

Ads Post 1

Ads Post 2

Ads Post 3

Ads Post 4